Makna Sesungguhnya Hari Raya Idul Fitri

by

helmy

MAKNA MAKSUD TUJUAN SUNNAH PADA HARI RAYA IDUL FITRI

Makna Sesungguhnya Hari Raya Idul Fitri
Selamat Datang di Blog Orang IT . Tak terasa sebentar lagi kita akan meninggalkan Bulan yang mulia yaitu Bulan Ramadhan ( Sedih rasanya ) dan menyambut Hari Raya Idul Fitri saya selaku admin menyampaikan Mohon Maaf yang sebesar-besarnya atas segala postingan yang ada di Blog ini karena mungkin beberapa postingan dengan tujuan baik terkadang disalah gunakan oleh pihak ketiga
Hari Raya Idul Fitri atau biasa kita dengar Hari Lebaran merupakan salah satu hari raya terbesar Umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal dan di negara kita selalu identik dengan tradisi mudik untuk bertemu saudara – keluarga silaturahmi , Halal bi halal dan jamu-jamuan namun tahukah anda makna sebenarnya dari Idul Fitri ?

Hari Kemenangan

Idul Fitri merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan yang berarti Hari Kesucian atau Hari Kemenangan sebagai perwujudan dari kembalinya kepada keadaan  Fitrah . Beberapa sumber menganalogikan  Idul Fitri atau Lebaran sebagai jalan menuju kepada keadaan fitrah manusia layaknya seperti seorang bayi yang baru dilahirkan, bersih dan tanpa dosa.
“Kemenangan” sendiri diartikan bahwa kita mampu menahan diri selama sebulan. Mengendalikan diri agar tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa walau hukum asal dari hal-hal tersebut adalah boleh. Ya, merayakan hari raya kemenangan karena kita berhasil “mengalahkan diri sendiri” selama sebulan
Idul Fitri juga merupakan hari bersuka cita dimana pada hari itu semua orang harus terbebas dari kesusahan , kesedihan dan kelaparan. Maknanya adalah merupakan tugas kita sebagai seorang muslim yang mampu untuk menunaikan Zakat Fitrah kepada orang-orang yang membutuhkan untuk sekedar berbagi kebahagiaan dengan sesama sekaligus sebagai penyempurna dari Ibadah Puasa Ramadhan kita dari perbuatan yang mengurangi pahala puasa sampai menghilangkan pahala puasa

Terampuni Segala Dosanya

Bulan Ramadhan merupakan bulan pengampunan/maghfirah dan bulan Ramadhan menjadi sarana umat manusia untuk memohon dan meminta pengampunan dari Allah dengan jalan melaksanakan ibadah puasa dan shalat tarawih. Sebagaimana hadis Rasul:

Barangsiapa yang berpuasa pada bulan ramadhan dengan kepercayaan bahwa perintah puasa itu dari Allah dan hanya mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosanya (Dari Muhammad bin Salam dari Muhammad bin Faudhail dari Yahya bin Sa’id dari Abi Salamah dari Abi Hurairah)

Seperti kita tahu bahwa di bulan ramadhan ditingkatkanya amal kebaikan sampai puluhan kali lipat , terdapat suatu malam yang nilai kebaikanya lebih baik dari 1000 bulan  dibukanya pintu tobat selebar – lebarnya dan ditutupnya pintu neraka serapat-rapatnya , bagi orang shaleh tentu saja mereka memanfaatkan momentum ini untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Tuhan PenCipta Alam Allah SWT namun dari sekian banyak umat muslim yang berpuasa kebanyakan dari merekea hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja seperti pada hadist

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali lapar dan dahaga.” (HR. At Thabrani)

Berlalunya bulan suci ramadhan tentu merupakan kesedihan bagi seorang muslim yang bertaqwa padahal dibulan ramadhan merupakan momentum yang sempurna untuk bertaubat dan mengevaluasi diri sendiri
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ (Az-Zumar: 53)

Menggapai Keberkahan Idul Fitri dengan Melaksanakan Sunnah

Agar kebahagiaan ini bukan sekadar perayaan tapi juga bernilai ibadah, marilah laksanakan hal-hal yang disunnahkan ketika hari raya idul fitri , jangan sampai mengotori Hari Kemenangan ini dengan kelalaian dan kegembiraan yang berlebihan bahkan sampai melupakan kewajiban . Berikut beberapa sunnah yang dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri
  1. Takbir
Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Nabi saw. keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai solat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah)
Takbir tidak harus di masjid atau lapangan, tapi bisa dilakukan di mana saja. Disunnahkan bagi laki-laki untuk mengeraskan suaranya ketika bertakbir. Zikir takbir dimulai semenjak terbenam matahari (masuk bulah syawal) hingga shalat ied dilaksanakan.
  1. Shalat idul fitri
Shalat idul fitri adalah Sunnah muakkadah, bahkan ada ulama yang mewajibkannya. Karena itu, sangat dianjurkan bagi kaum muslimin untuk shalat ied
“Rasulullah saw. dahulu keluar di hari idul fitri dan idul adha ke mushalla, yang pertama kali beliau lakukan adalah shalat, lalu berpaling dan kemudian berdiri di hadapan manusia sedang mereka duduk di shaf-shaf mereka. Kemudian beliau menasihati dan memberi wasiat kepada mereka serta memberi perintah kepada mereka. Bila beliau ingin mengutus suatu utusan maka beliau utus, atau ingin memerintahkan sesuatu maka beliau perintahkan, lalu beliau pergi.” (HR. Bukhari)
  1. Makan sebelum shalat
Disunnahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat idul fitri.
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Adalah Rasulullah saw. tidak keluar di hari fitri sebelum beliau makan beberapa kurma. Murajja’ bin Raja’ berkata, ‘Abdullah berkata kepadaku, ‘”Ia mengatakan bahwa Anas berkata kepadanya, “”Nabi memakannya dalam jumlah ganjil.”” (HR. Bukhari)
  1. Berpakaian Rapi dan Berhias
Umar ra. mengambil sebuah jubah dari sutera yang dijual di pasar, lalu ia mendatangi Rasulullah saw., kemudian ia berkata, “Wahai Rasulullah, belilah ini dan berhiaslah dengannya untuk hari raya dan menyambut tamu.” Maka Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya ini adalah pakaian orang yang tidak mendapatkan bagian (di hari kiamat.)” (HR. Bukhari)
  1. Mandi Pagi
Dalam sebuah atsar disebutkan:
Seseorang bertanya kepada Ali ra. tentang mandi, maka Ali berkata, “Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Seorang itu berkata, “Tidak. Mandi itu yang benar-benar mandi.” Ali berkata, “Hari jumat, hari arafah, hari idul adha, dan hari idul fitri.” (HR. Al Baihaqi)
  1. Pulang dari Tempat Shalat Ied dengan Rute yang Berbeda
Dari Jabir, ia berkata, “Nabi saw. apabila di hari ied beliau mengambil jalan yang berbeda.” (HR Bukhari)
Hikmah dari sunnah ini ialah agar dapat mengucapkan salam dan bersilaturahim dengan orang-orang di sekitar dari rute yang berbeda tersebut, serta untuk syiar Islam.
  1. Mengucapkan Ucapan Selamat Hari Raya
Kebanyakan masyarakat kita mengucapkan “Minal ‘aidin wal faidzin” yang berarti “dari yang kembali dan kemenangan” dan diikutin dengan “mohon maaf lahir dan batin”. Memang sudah menjadi tradisi dan budaya kita untuk maaf-memaafkan di hari idul fitri. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surah Ali-Imran (3) ayat 134
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Penghuni surga adalah orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.

Taqabballalhu minna wa minkum (semoga Allah menerima amal ibadah kita dibulan ramadhan ini ) amiin . .
Demikian Postingan mengenai Arti Ucapan Hari Raya Idul Fitri semoga bermanfaat jika ada koreksi silahkan berikan komentar . Kunjungi postingan saya sebelumnya mengenai Keutamaan Silaturrahmi saat Hari Raya Idul Fitri 

Related Post