Memahami perbedaan saham dan reksadana

by

helmy

Banyak investor pemula yang masih kebingungan membedakan antara saham dan reksadana, padahal memahami instrumen investasi sangat penting agar kedepannya tidak merugi akibat kesalahan saat berinvestasi 

Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang perbedaan saham dan reksadana untuk pemula

perbedaan saham dan reksadana

1. Perbedaan bentuk investasi 

Reksadana merupakan kumpulan produk investasi yang semuanya dikelola oleh manajer investasi. Umumnya reksadana menyediakan 4 pilihan produk investasi meliputi pasar uang, obligasi, deposito dan saham 

Dalam reksadana kita bisa mengalokasikan modal keempat produk investasi tersebut sekaligus dengan besaran rasio yang berbeda menyesuaikan profil resiko dari masing-masing investor. Diversifikasi atau membagi modal ke beberapa produk reksadana diperlukan untuk meminimalkan resiko kerugian. 

Sementara saham sendiri adalah membelanjakan modal kepada suatu perusahaan, instansi pemerintah, perseroan terbatas dengan imbal balik kepemilikan secara langsung dari perusahaan tersebut. Besaran hak kepemilikan tergantung banyaknya lot saham yang dimiliki. 

Kalau dianalogikan secara sederhana, pemain reksadana seperti rujak terdiri dari beberapa buah dan diracik oleh tukang rujaknya, investor hanya memodali tukang rujak dengan keuntungan sedikit dan resiko sedikit sementara saham seperti buah, investor bebas membeli benih buah untuk ditanam yang sekiranya laku keras dipasaran. Resiko untung dan ruginya juga lebih besar ketimbang reksadana

2. Resiko dalam berinvestasi 

Kalau ingin mendapat keuntungan tinggi maka alokasikan semua modal anda untuk membeli saham. Dengan model investasi high risk high return, para pemain saham harus pintar menganalisis trend pasar sebelum memilih emiten agar kedepannya bisa meraih untung bukannya malah buntung 

Bermain saham tidak cocok untuk pemula karena dibutuhkan wawasan luas serta kejelian setiap saat untuk memantau harga saham dipasaran. Segala resiko kerugian menjadi tanggungjawab pribadi 

Sementara reksadana dalam pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi yang lebih berpengalaman dan dialokasikan ke banyak instrumen. Diluaran sana ada cukup banyak tukang rujak yang enak namun ada pula tukang rujak yang tidak enak 

3. Besaran keuntungan yang diperoleh 

– Keuntungan saham 

Keuntungan yang diperoleh pemain saham ada 2 yaitu capital gain dan dividen. Capital gain dengan menjual lot saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga saat pembelian misalnya dulu harga 1 emiten saham A senilai Rp.250.000/lot dan dalam kurun waktu tertentu harganya dipasaran naik menjadi Rp.500.000/lot, selisih harga itulah yang menjadi keuntungan anda atau disebut capital gain 

Sementara dividen adalah bagi hasil dari perusahaan kepada para pemilik saham. Dividen dibagikan setahun sekali saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan besaran keuntungan sesuai banyaknya lot saham yang investor miliki 

Baca juga: Menerapkan gaya hidup sederhana

– Keuntungan reksadana 

Para pemain reksadana memperoleh keuntungan dari akumulasi dividen setiap instrumen investasi saat terjadi kenaikan nilai aktiva bersih (NAB) atau biasa kita sebut harga reksadana per unitnya

NAB adalah nilai akhir pada portofolio setelah dikurangi biaya operasional kemudian masih dibagi dengan jumlah unit yang dimiliki. Kalau harga NAB naik maka anda akan untung begitupun sebaliknya 

Untungnya pun tidak sebanyak saham karena memang resikonya sangat rendah contoh reksadana A senilai Rp.100.000 mungkin tahun depan nilainya Rp.110.000 atau naik hanya 20ribu rupiah. Itu sebabnya reksadana dipandang sebagai tempat paling aman untuk menyimpan uang dan mengamankannya dari pengaruh inflasi ketimbang menabung dibank konvensional 

4. Pihak perantaranya 

Baik saham maupun investor pasti terdapat pihak perantara yang menghubungkan antara investor dengan produk investasi. Pada reksadana terdapat aplikasi contohnya bibit, jago dll yang menghubungkan investor ke manajer investasi guna memudahkan aktivitas jual beli produk reksadana 

Sementara saham juga ada aplikasinya sendiri dari perusahaan broker alias perantara dagang sekuritas. Pengguna perlu membuka RON atau rekening nasabah dulu sebelum bertransaksi di bursa saham 

5. Jangka waktu investasinya 

Reksadana dan saham keduanya memiliki tujuan serta rencana penggunaan keuangan berbeda. Saham lebih cocok bagi investor yang ingin memanen keuntungan investasi jangka panjang paling tidak 5 tahun sampai 10 tahun karena melihat pertumbuhan perusahaan yang dimiliki sementara pasar uang cocok bagi investor yang ingin memperoleh keuntungan singkat paling tidak 2 tahun 

Oh ya untuk reksadana emiten saham idealnya juga diatas 5 tahun. Bagi investor pemula disarankan mencoba reksadana untuk resiko dan keuntungan minimum sementara saham lebih ditujukan kepada investor berpengalaman dan memiliki pemahaman terkait transaksi pasar saham. Simpelnya baik saham maupun reksadana keduanya bisa memberi keuntungan

Related Post