Posyandu dan Posyantek, Satu Manfaat Dalam Perbedaan Nama dan Fungsi

by

helmy

Blog Orang IT – Masyarakat pada umumnya lebih mengenal istilah posyandu karena sudah lama diperkenalkan sejak era 1980an, posyandu sekarang sudah terdengar akrab di telinga penduduk terutama di pedesaan.

Pelayanan kesehatan bagi balita yang mencakup penimbangan badan, penyuluhan tentang gizi, dan pemberian imunisasi, menjadi kegiatan yang umum dilakukan dan dipusatkan di posyandu.

Bukan hanya balita, bahkan sekarang layanan posyandu diperluas juga mencakup masyarakat yang sudah berusia lanjut atau lansia, dengan kategori usia 60 tahun keatas. Pelayanannya berupa penyuluhan tentang gizi bagi usia lanjut, sampai kegiatan olahrga bagi para lansia.

Adapun istilah posyantek mengacu pada pelayanan teknologi tepat guna, yang ada di tiap kecamatan dengan tugas memberikan pelayanan teknis, dan memberi informasi tentang kemajuan teknologi yang bisa diterapkan dan terasa manfaatnya atau sekarang diistilahkan sebagai teknologi tepat guna.

Dengan penerapan teknologi tepat guna, artinya masyarakat dapat merasakan manfaat dari adanya teknologi dari suatu penemuan untuk membantu kehidupan sehari-hari.

Meski punya nama dan fungsi yang berbeda bidangnya, namun baik posyandu maupun posyantek punya kesamaan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya di pedesaan.

1. Posyandu

Posyandu

Awalnya istilah posyandu diperuntukkan demi menyukseskan program Keluarga Berencana yang diinisiasi oleh pemerintah di era 1980an. Karena itu istilahnya dulu adalah Pos Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Terpadu.

Ini adalah sebuah kegiatan yang bersifat swadaya dan dilakukan oleh masyarakat, dengan sasaran kegiatan juga untuk masyarakat dan menggalakkan hidup sehat. Pelaksanaan kegiatan posyandu ini juga mendatangkan tenaga kesehatan dari puskesmas setempat untuk membantu kegiatan dasar yang diselenggarakan.

Menurut Departemen Kesehatan, konsep posyandu ini berkaitan erat dengan dipadukannya beragam kegiatan kesehatan dalam satu wadah, dengan memperhatikan aspek seperti aspek sasaran, lokasi kegiatan, petugas penyelenggara, pendanaan dan masih banyak lagi.

Tujuan diselenggarakannya kegiatan posyandu adalah agar angka kematian bayi, balita, dan juga angka kelahiran dapat ditekan, sehingga harapan hidup di masyarakat akan bertambah seiring dengan semakin baiknya pelayanan kesehatan yang didapat.

Kegiatan posyandu juga mendapat payung hukum berupa Surat Keputusan Bersama, antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN atau Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, dan Ketua Tim Penggerak PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) yang diresmikan pada tahun 1986.

Ketika masih baru, kegiatan posyandu masih belum begitu diminati oleh penduduk, sehingga untuk mengingatkan pentingnya kesehatan dan memanfaatkan posyandu, muncullah lagu “Aku Anak Sehat” yang sampai sekarang masih diingat terutama oleh generasi terdahulu.

Lagu itu mencerminkan pentingnya pergi ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi, penimbangan badan, dan layanan dasar di bidang kesehatan untuk tumbuh kembang anak yang baik, sekaligus mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Saat ini kegiatan posyandu diperluas, tidak hanya untuk penimbangan badan bagi anak dan balita, atau pemberian imunisasi agar generasi penerus bangsa berbadan sehat, dan tidak kena penyakit seperti polio, cacar, dan lain-lain.

Layanan konseling terkait tumbuh kembang anak dan balita juga diberikan, dan hasil pemeriksaan kesehatan anak didata dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) atau dalam buku yang diperuntukkan memantau perkembangan ibu dan anak.

Pelayanan bagi ibu hamil dan menyusui sekarang juga diakomodir dengan lebih maksimal, seperti pemeriksaan kondisi kehamilan bagi calon ibu, dan juga memberikan konsultasi apabila membutuhkan informasi tentang menjaga kehamilan tetap sehat, dan pemberian air susu ibu (ASI) yang optimal.

Ibu hamil juga mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penyakit tetanus, yang biasanya masih ada di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Setelah melahirkanpun, seorang ibu juga bisa berkonsultasi di posyandu tentang masa menyusui, dan mempertahankan gizi yang baik untuk bayi dan anak. Kalau berencana untuk membatasi atau mengatur kelahiran, para ibu juga bisa berkonsultasi tentang program KB (Keluarga Berencana) yang cocok.

Karena itu ikut ke posyandu menjadi program wajib untuk ibu dan anak, agar tumbuh kembang menjadi optimal, kesehatan selalu terpantau, dan pengetahuan tentang keluarga juga bertambah.

2. Posyantek

Posyantek

Secara akronim, posyantek kependekan dari pos pelayanan teknologi tepat guna, dan merupakan sebuah lembaga yang ada di tingkat kecamatan. Tugas dan fungsi posyantek adalah memberikan pelayanan teknis, informasi yang dibutuhkan terkait penggunaan dan pengembangan teknologi tepat guna, dan promosi yang berkaitan dengan hal itu di masyarakat.

Posyantek didirikan sebagai sarana menyosialisasikan kemajuan zaman, dan pemanfaatannya secara optimal untuk mendukung aktivitas di masyarakat. Tujuannya agar teknologi yang digunakan dapat menyejahterakan dan efektif.

Dalam sejarahnya, posyantek telah hadir di Indonesia sejak tahun 1998, dengan adanya instruksi dari Menteri Dalam Negeri tentang operasionalisasi pos pelayanan teknologi pedesaan.

Berbicara teknologi tepat guna khususnya bagi masyarakat pedesaan, tidak perlu membayangkan teknologi yang biasa kita lihat di film, seperti mesin otomat vending machine untuk mengeluarkan minuman yang dipajang, cukup dengan memasukkan sejumlah uang.

Teknologi tepat guna yang efektif untuk membantu masyarakat desa meningkatkan nilai tambah dari produk yang dimiliki, misalnya dengan mengolah buah-buahan seperti nangka, salak, dan lain-lain menjadi keripik buah.

Kalau sekarang keripik buah memang sudah menjadi cemilan yang umum. Namun ini juga salah satu hasil penerapan teknologi tepat guna yang sederhana namun efektif bagi masyarakat desa. Terbukti sekarang cemilan berupa keripik buah ini tersebar di banyak tempat, terutama toko oleh-oleh.

Contoh lain penerapan teknologi tepat guna untuk menaikkan daya dukung terhadap produk pertanian dan perkebunan adalah pengolahan kopi. Indonesia dikenal salah satunya karena produk kopinya sangat tersohor dan lagi sekarang kopi menjadi produk kekinian dan pasarnya sangat besar.

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, masyarakat di pedesaan akan lebih bisa memanfaatkan produk yang sudah dihasilkan secara optimal dan bisa memberi nilai tambah sehingga secara harga juga bisa menjadi lebih mahal.

Di sektor pertanian, teknologi tepat guna yang efektif adalah adanya alat pemanen padi untuk hasil yang optimal dan tidak sampai buang-buang gabah karena sebagian yang rontok akibat pemanenan secara konvensional.

Ada juga alat pengupasan gabah dan pengolahan supaya produk pertanian Indonesia lebih optimal, dan mampu dimanfaatkan dengan lebih baik oleh masyarakat.

Dari pemanfaatan software, adanya aplikasi yang bisa digunakan untuk menghitung neraca keuangan dalam pendapatan dan anggaran kelurahan, menjadi nilai tambah dan memperkuat transparansi di era keterbukaan informasi. Jadi masyarakat akan bisa mengetahui arus pendapatan dan pengeluaran di desa atau kecamatannya, dan apa saja pemanfaatan dana masyarakat yang sudah dikumpulkan.

Selain itu dengan adanya media sosial seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, Telegram, atau platform lain, juga bisa menjadi sarana berbagi informasi yang sangat membantu sebuah desa, untuk menyampaikan program-program yang telah berjalan, dan evaluasi yang sudah dilakukan.

Untuk itulah posyantek dibutuhkan keberadaannya sebagai bagian dari era keterbukaan informasi yang terus diupayakan pemerintah.

www,helmykediricom

Related Post