10 Kelemahan dan kekurangan smartphone merek Xiaomi

by

helmy

Blog Orang IT – Semua smartphone milik keluarga saya (terdiri dari 5 orang) mereknya Xiaomi, meskipun tergolong masih baru namun produk xiaomi mampu menarik perhatian konsumen dengan harga yang terjangkau namun memiliki spesifikasi berkualitas tinggi. Sebut saja smartphone Xiaomi 7A yang beberapa bulan lalu baru saja saya beli seharga Rp.1.000.000 sudah dibekali spesifikasi yang mumpuni meliputi dual SIM, jaringan 4G LTE , kapasitas baterai besar 4000mAh , kamera belakang 12MP , kamera depan 5MP, Oct Core 2Ghz , bonus kartu perdana smartfren kuota 15GB/bulan

Sering tidak lolos TKDN

Sebagian besar teman saya juga smartphonenya xiaomi, selain itu tidak sulit menemukan komunitas-komunitas Mi-Indonesia sebagai tempat berkumpulnya para pengguna smartphone xiaomi dari seluruh daerah di Indonesia. Menurut MIDC pada tahun 2019 jumlah pemakai smartphone xiaomi di indonesia mencapai 24juta pengguna. Hal ini menandakan bahwa smartphone merek xiaomi tidak kalah populer dengan merek lain seperti samsung, apple, oppo, huawei , oppo dsb

Bagi anda yang ingin membeli smartphone dengan harga ekonomis, kami sarankan untuk memilih xiaomi, nah dibalik semua kelebihan yang dimiliki oleh xiaomi ternyata juga terdapat beberapa kekurangan yang menurut saya patut anda ketahui dan dijadikan pertimbangan dasar sebelum membeli

1. Harga second terlalu rendah 

Tidak bisa dipungkiri bahwa harga jual smartphone xiaomi tergolong murah dan ramah kantong bagi kaum ekonomi menengah hingga kebawah. Namun, kalau anda ingin tau harga jual kembali atau second dari smartphone xiaomi tergolong sangat rendah mencapai 40% dari harga baru, itupun harus bergaransi resmi

Kalau anda ingin memakai smartphone xiaomi untuk jangka panjang itu tidak masalah karena smartphone xiaomi redmi2 kepunyaan kakak saya bisa bertahan sampai 5 tahun dan masih awet hingga kini, tetapi kalau anda membeli smartphone sekedar untuk coba-coba maka saya sarankan untuk memilih merek selain xiaomi karena harga jual kembali produk ini bisa dipastikan terlampau murah

Apalagi kalau dalam pembelian smartphone xiaomi sebelumnya tidak melalui distributor resmi pasti harganya bisa turun sampai 60% akibat permasalahan ROM , garansi dan sebagainya

2. ROM abal-abal/tidak stabil

Kita semua tau bahwa xiaomi adalah smartphone yang berasal dari Negara Tirai Bambu China, jadi wajar kalau terdapat kekurangan dari segi ROM hingga kualitas suku cadang. Perusahaan google sebagai pengembang sistem operasi android untuk mobile tidak melayani negara Tiongkok atau bisa dibilang google sama sekali tidak populer ditiongkok

Itulah sebabnya produksi smartphone Xiaomi membawa Custom ROM MIUI khusus buatan developer mereka sendiri (china). Ketika smartphone ini di import ke negara Indonesia seringkali tidak memenuhi prosedur TKDN dan dianggap memiliki kualitas ROM abal-abal alias tidak memenuhi standar ROM Global. Itulah sebabnya hampir sebagian besar produk import dari china yang masuk indonesia diselundupkan secara ilegal

Pemasaran produk ilegal bisa melalui media online, distributor tidak resmi dan sebagainya. Alhasil kalau anda membeli smartphone xiaomi dari distributor tidak resmi kemungkinan mendapat barang cacat efeknya termasuk smartphone cepat rusak, baterai cepat habis, pengisian baterai lama dan sederet masalah menumpuk lainnya

3. Sering tidak lolos TKDN

Agar bisa diterima masuk ke negara Indonesia secara legal, sebuah produk harus lolos uji materi TKDN (Tingkatan Kandungan Dalam Negeri), apalagi setelah diverifikasi dan terbukti lolos maka produk tersebut bisa dimasukkan secara legal melalui jalur resmi. Sebagian besar produk xiaomi yang masuk kedalam negeri bukan melalui jalur resmi melainkan sebaliknya

Sering tidak lolos TKDN

Beberapa sumber pernah menyebutkan bahwa smartphone xiaomi sebagian besar masuk melalui jalur distributor , tentu saja hal ini patut diwaspadai karena kualitas produk bisa jadi tidak sesuai dengan harga. Konsumen memang mudah sekali ditipu oleh distributor abal-abal semacam pstore milik putra siregar dengan semboyan “HP pejabat harga merakyat”

Orang awam seringkali tidak mengerti perbedaan garansi resmi dan garansi distributor

4. Terkendala keberadaan service center

Pengguna smartphone merek xiaomi di indonesia sangat banyak, paling tidak terdapat 54 service center xiaomi yang tersebar diseluruh kota namun karena Indonesia sendiri wilayahnya sangat luas dari sabang sampai merauke mengingat jumlah 54 tempat service center tergolong sangat sedikit sekali

Seharusnya service center xiaomi ada disetiap wilayah kota besar Indonesia sehingga proses perbaikan produk bisa dilakukan secara efisien, tidak memakan waktu lama dan terjamin. Saya yakin ditempat tinggal anda belum tentu ada service center xiaomi meskipun jumlah distributor yang menjual produk ini sangat banyak disetiap kota

Semoga saja kedepannya perusahaan xiaomi meningkatkan jumlah service center agar para pengguna bisa lebih tenang saat membeli smartphone xiaomi, apalagi kita tau spesifikasinya cukup menggoda tidak kalah dengan merek lain yang lebih mahal

Kendala kalau disekitar tempat tinggal kita tidak ada service center resmi maka kita memiliki 2 pilihan, diperbaiki oleh penyedia jasa atau menitipkan ke distributor resmi yang biasanya memakan waktu perbaikan lama (paling cepat 1 bulan)

5. Terjadi masalah terkait software maupun hardware

Pada awal mula peluncurannya dulu kita mengenal bahwa smartpone xiaomi memiliki segudang masalah yang berkaitan dengan software maupun hardware, contohnya pada Xiaomi Redmi 2 sering terjadi overheat hingga smartphone terasa panas, xiaomi Mi A1 sistemnya sering ngebug , tidak cocok menggunakan android atau lebih stabil menggunakan MIUI, isu soal masalah jaringan dsb

Masalah diatas tidak bisa dianggap remeh dan tidak mungkin diperbaiki oleh pengguna awam hanya berbekal membaca sekelumit informasi di internet, masalah ini murni karena kesalahan sistem dan hardware yang bisa dianggap cukup fatal dan merugikan pembeli

6. Build Quality dibawah rata-rata

Build Quality dibawah rata-rata

Meskipun harganya murah, menggunakan MIUI yang terlihat keren, desainnya bagus bukan berarti xiaomi tidak memiliki kekurangan, salah satunya dalam aspek build quality. Perlu anda ketahui bahwa build quality smartphone xiaomi terbilang cukup buruk meskipun beberapa ada yang solid namun sebagian besar masih berada dibawah rata-rata

Misalnya untuk Xiaomi Redmi 5A 7A memiliki desain casing belakang agak licin sehingga memasang hardcase atau softcase menjadi sebuah keharusan. Pinggiran layar kaca juga terasa kasar dan tajam,  alangkah lebih baik kalau diperhalus sedikit

7. Cepat panas (Overheat)

Masih banyak rupanya pengguna smartphone xiaomi yang mengeluhkan cepat panas atau overheat ketika menggunakan smartphone untuk browsing, internetan maupun mendengarkan lagu

Tetapi anda tidak perlu khawatir karena tipe-tipe smartphone xiaomi keluaran terbaru sudah berhasil mengatasi hal ini. Penyebab smartphone overheat diantaranya akibat spesifikasi RAM kurang memadai, processor lemah. Xiaomi terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas produk mereka dan itu bisa kita rasakan pada produk-produk keluaran terbaru  

Kalau anda melihat di lapak jual beli online, terkadang para pengguna xiaomi Redmi 1S membandingkan tingkat kepanasan smartphone dengan mesin pemanas air dan rice cooker

Baca juga: 30 Cara mengatasi xiaomi boros baterai

8. Tidak ada aksesoris tambahan

Ketika membeli smartphone merek samsung, vivo, oppo dsb kita seringkali menemui aksesoris tambahan seperti headset, namun aksesoris tambahan ini tidak akan anda jumpai ketika membeli smartphone xiaomi. Tetapi jangan khawatir karena anda bisa membeli headset maupun charger original melalui gerai resmi xiaomi yang saat ini sudah tersebar merata di kota-kota besar

Xiaomi (memang dari sananya) membuat keputusan untuk menyediakan headset sebagai aksesoris terpisah dari paket smartphonenya, karena mereka percaya kalau setiap pengguna xiaomi memiliki preferensinya tersendiri. Tidak bisa dipungkiri pula bahwa orang-orang lebih suka membeli headset tambahan dengan spesifikasi lebih dibandingkan memakai headset bawaan smartphone

9. Biaya perbaikan cukup mahal

Meskipun harga jual maupun second smatphone xiaomi tergolong murah, namun harga perbaikan nya cukup mahal. Ulasan dari salah satu pengguna Redmi Prime 2 yang mengeluhkan biaya perbaikan SIM Cardreader sebesar Rp.600.000 untuk smartphone seharga beli baru Rp.1.500.000

Pelayanan yang diberikan cukup buruk dan jumlah service center di kota-kota masih terbatas atau sedikit

10. Mahal

Pada Maret 2020 lalu, xiaomi memperkenalkan tipe baru untuk Mi 10 Pro dan Mi 10 Lite yang dihadirkan dalam 3 varian warna yaitu Peach Gold, Coral Green dan Twilight Green. Harganya sekitar 14-16juta

Menyediakan dukungan konektivitas 5G karena menggunakan chipset Qualcom Snapdragon 865 meskipun di Indonesia sendiri belum ada penyedia koneksi jaringan 5G dari provider seluler manapun

Meskipun harganya tergolong mahal (menurut saya), smartphone ini tidak dilengkapi dengan kemampuan tahan air dan debu, ini membuat beberapa calon konsumen merasa khawatir apabila smartphonenya nanti tercebur ke closet atau terkena debu

Seri smartphone flagship dari xiaomi ini juga menghilangkan port audio jack berukuran 3.5mm seperti halnya smartphone flagship lainnya (tidak terlihat menonjol)

Penutup

Tidak ada satu pun produk buatan manusia yang sempurna, segala feedback dari pengguna smartphone akan menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan produk selanjutnya. Lagi pula kalau mencari beberapa produk cacat kita akan menemui Samsung Galaxy S7 yang rawan terinfeksi meltdown dan Spectre , nah feedback semacam ini digunakan oleh pengembang untuk merilis patch yang mampu menutup celah keamanan ini.  

www.helmykediricom

Related Post