Ingin kuliah gratis? baca strategi kuliah tanpa biaya berikut

by

helmy

Masalah Ekonomi ? Bukan Hambatan Kuliah LAGI…!!
Banyak tokoh nasional yang lahir dari dunia kampus, padahal banyak di antara mereka yang berasal dari kelompok masyarakat yang dikategorikan kurang mampu secara ekonomi, atau bahkan terpinggirkan secara sosial. 
Banyak pula di antaranya yang berasal dari pelosok-pelosok pedalaman atau daerah terpencil. Namun, akhirnya mereka bisa membuktikan pada dunia bahwa mereka BISA SUKSES. Apa kuncinya? tidak lain dan tidak bukan adalah KULIAH di perguruan tinggi.
Jadi kalau Anda ingin sukses seperti mereka, maka Anda harus kuliah. Kuliah dapat meningkatkan status atau kelas sosial seseorang, bahkan keluarga dan masyarakatnya.
Kuliah seperti apa yang dapat menjadikan seseorang sukses ? Kuliah yang dapat merubah cara berpikir, bertindak dan berperilaku seseorang. Jadi apabila Anda memutuskan untuk kuliah di perguruan tinggi maka bersiaplah untuk merubah cara berpikir, bertindak dan berperilaku ke arah cara berpikir, bertindak dan berperilaku yang membawa kesuksesan.
Maka jadikanlah kuliah yang dilaksanakan merupakan sarana untuk merubah cara berpikir, bertindak dan berperilaku serta memperluas wawasan dan jaringan (silaturrahim) dengan lingkungan yang lebih luas. 
Dari sini maka diharapkan kuliah yang dilaksanakan dapat memberikan kesuksesan bagi hidup seseorang. Ada beberapa hambatan yang biasanya menjadi penghalang untuk melaksanakan kuliah atau menjadikan kuliah tidak sukses.
Hambatan-hambatan itu antara lain adalah masalah ekonomi. Masalah ekonomi merupakan hambatan yang paling sering dikemukakan orang untuk tidak kuliah atau berhenti dari kuliah
Memang, semakin tinggi biaya hidup maka otomatis biaya kebutuhan keluarga pun semakin tinggi. Maka banyak keluarga yang terpaksa memberhentikan  anak-anaknya  dari  sekolah  dengan  alasan
ketidakmampuan ekonomi. Pendapatan orang tua mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka. Padahal, ketahuilah !
BAHWA DALAM KULIAH, KESULITAN EKONOMI DAPAT DIATASI !. Ingat, kuliah adalah sarana untuk belajar mandiri dan pintu menuju kesuksesan di masa depan. Dalam pembahasan selanjutnya akan dikemukakan trik-trik untuk mengatasi kesulitan ekonomi dalam kuliah.
Jadi, TIDAK ADA ALASAN UNTUK TIDAK KULIAH HANYA KARENA ALASAN EKONOMI !! Paling tidak, ada empat jenis biaya yang harus dikeluarkan ketika seseorang kuliah, yaitu :
1. Biaya uang kuliah (SPP, Praktikum, Ujian, dll);
2. Biaya buku dan sumber rujukan perkuliahan yang lainnya;
3. Biaya tempat tempat tinggal;
4. Biaya kebutuhan hidup (makan, transportasi, dll).
Dari berbagai pengalaman, ternyata banyak mahasiswa yang aktif dan kreatif untuk mengatasi biaya-biaya tersebut. Maka kesulitan ekonomi bukan hambatan lagi. Dengan sifat kreatif yang dimiliki mahasiswa, mahasiswa bisa mandiri secara ekonomi, bahkan tidak sedikit yang mendapatkan “kelebihan materi” dari usaha yang dilakukannya..

STRATEGI PERTAMA : KIAT PRAKTIS MEMILIH TEMPAT KULIAH

(Dari yang bayar sampai yang GRATIS)
Apabila tekad untuk kuliah sangat kuat, sementara kemampuan biaya sangat minim, maka tidak perlu cemas atau putus asa dulu, apalagi sampai memutuskan untuk tidak kuliah. Modal kuliah yang paling besar adalah TEKAD YANG KUAT. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekurangan biaya, yaitu antara lain :
1. Membandingkan jurusan-jurusan yang dipilih di beberapa perguruan tinggi, lalu dipilih yang biayanya paling murah. Akan tetapi jangan lupa untuk tetap melihat kualitas jurusan dan perguruan tinggi tersebut. 
Apabila pilihan Jurusan atau Program Studi sesuai dengan minat di perguruan tinggi yang diinginkan maka berarti tidak ada pilihan bahwa biaya kuliah harus sesuai dengan Jurusan atau Program Studi pilihan itu. 
Tapi tidak usah takut, MASALAH BIAYA PASTI ADA SOLUSINYA, diantaranya adalah dengan beasiswa.
Untuk saat ini ada banyak lembaga swasta, institusi pemerintah atau perseorangan yang memberikan bantuan beasiswa, bahkan secara full alias penuh selama kuliah bahkan kadang-kadang ada juga yang
sekalian memberi biaya hidup juga ! enak bukan, tanpa ada ikatan lagi.
2. Memilih jurusan yang disubsidi atau diberi fasilitas beasiswa. 
Di beberapa perguruan tinggi biasanya ada jurusan tertentu yang diberi fasilitas beasiswa. Namun biasanya jurusan ini menuntut kemampuan yang lebih dibandingkan dengan jurusan yang lain, karena jurusan ini biasanya mempunyai kekhususan-kekhususan seperti bahasa yang dipergunakan dalam perkuliahan adalah bahasa asing dan seleksi penerimaan mahasiswa lebih ketat terutama dalam masalah nilai ijazah & raport sewaktu SLTA serta hasil ujian masuk. 
Pembukaan jurusan khusus dengan fasilitas beasiswa ini biasanya tidak selamanya, tergantung kebutuhan serta kebijakan pimpinan perguruan tinggi yang
bersangkutan.
3. Dispensasi biaya pendaftaran dan biaya kuliah (SPP) di perguruan tinggi. Langkah lain yang dapat diambil sebelum masuk kuliah adalah dengan menanyakan ke perguruan tinggi tempat kita akan kuliah tentang dispensasi biaya pendaftaran dan biaya kuliah di perguruan tinggi yang bersangkutan. 
Saat ini perguruan tinggi rata-rata menyediakan fasilitas keringanan biaya pendaftaran dan SPP kuliah.
4. Memilih kuliah kedinasan atau kuliah ikatan dinas. Pilihan lain yang dapat dilakukan adalah dengan kuliah ikatan dinas di akademi atau sekolah tinggi tertentu. Kuliah dengan sistem ikatan dinas ini biasanya setelah selesai kuliah langsung ditempatkan kerja. 
Selain itu, biasanya kuliah ikatan dinas ini tidak bayar uang kuliah alias gratis, bahkan diberi uang saku.
5. Kuliah dengan Program Beasiswa. Saat ini banyak lembaga, baik lembaga pemerintah maupun swasta, yang menawarkan program beasiswa penuh selama kuliah. Beasiswa-beasiswa ini biasanya tanpa ada ikatan apapun.

STRATEGI KEDUA : KIAT PRAKTIS MENGATASI MASALAH UANG KULIAH

Solusi yang paling sering dilakukan berkaitan dengan kesulitan uang kuliah adalah dengan mencari beasiswa. Tapi masalahnya, kadang banyak mahasiswa atau calon mahasiswa yang belum mengetahui informasi tentang seluk beluk beasiswa ini.
Ada banyak lembaga baik pemerintah maupun swasta –jumlahnya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan- yang memberikan beasiswa, yaitu antara lain :

1. Beasiswa dari perguruan tinggi tempat kuliah. 

Biasanya di setiap perguruan tinggi ada anggaran khusus untuk beasiswa. Beasiswa yang berasal dari perguruan tinggi ini biasanya ada tiga macam, yaitu beasiswa berprestasi, beasiswa aktifis dan beasiswa kurang mampu.

2. Beasiswa dari lembaga pemerintah. 

Lembaga pemerintah yang setiap tahun mengeluarkan beasiswa diantaranya adalah Departemen Pendidikan Nasional (Diknas) dan Departemen Agama (Depag). Hal ini bisa dipahami karena kedua departemen ini mengurusi masalah pendidikan. 
Kuota/jatah beasiswa yang disediakan biasanya cukup banyak sehingga diharapkan banyak mahasiswa yang terbantu. Selain itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) biasanya menyediakan anggaran untuk beasiswa.

3. Beasiswa dari lembaga atau yayasan swasta. 

Selain dari instansi pemerintah, beasiswa juga banyak diberikan oleh lembaga atau yayasan swasta. Lembaga-lembaga pemberi beasiswa ini umumnya memberikan beasiswa melalui perguruan tinggi. 
Namun ada juga lembaga pemberi beasiswa yang menyalurkan beasiswanya langsung kepada mahasiswa tanpa melalui perantara perguruan tinggi. Lembaga pemberi beasiswa ini jumlahnya mencapai ratusan.

4. Beasiswa Non Formal. 

Beasiswa ini biasanya berasal dari individu yang dermawan. Beasiswa atau bantuan studi dalam bentuk ini sangat bergantung pada keaktifan mahasiswa menjalin hubungan yang baik dengan pihak lain.

STRATEGI KETIGA KIAT PRAKTIS MENDAPATKAN BUKU RUJUKAN PERKULIAHAN

(Dari yang Harganya Murah sampai yang GRATIS)
Hal yang tak kalah pentingnya dalam kuliah adalah mencari buku-buku yang dijadikan sumber rujukan dalam perkuliahan. Mahasiswa dan buku adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Namun untuk saat ini, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sedemikian pesat, maka sumber ilmu pengetahuan dapat diperoleh tidak hanya dari buku.
Koran, majalah, televisi, radio, internet atau yang lainnya merupakan beberapa sarana yang dapat digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Dalam perkuliahan, umumnya masih memakai buku sebagai rujukan utama. Oleh karena itu, maka mau tidak mau, mahasiswa harus ”akrab” dengan buku. Apabila dana untuk membeli buku sebagai rujukan kuliah tersedia dalam jumlah yang relatif cukup maka hal ini tidak menjadi masalah. 
Biasanya banyak toko buku di sekitar kampus yang menyediakan buku-buku rujukan perkuliahan. Begitu juga di koperasi kampus.
Namun apabila dana untuk membeli buku ini sangat minim, atau bahkan tidak ada sama sekali, maka ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sumber materi perkuliahan ini, yaitu
antara lain membeli buku di toko atau pasar murah, fhoto copy buku atau makalah dari dosen, menjadi anggota perpustakaan, mencari buku rujukan kuliah di internet, membeli buku dalam bentuk CD atau dengan mengajukan permintaan ke lembaga pemberi buku secara gratis.

STRATEGI KEEMPAT KIAT PRAKTIS MENCARI TEMPAT TINGGAL

(Dari yang Bayar sampai yang GRATIS)
Hal lain yang biasanya menjadi perhatian bagi mahasiswa adalah mencari tempat tinggal. Tentu saja masalah ini khusus bagi para mahasiswa yang tidak tinggal di rumah orang tua atau saudara.
Prinsip yang biasanya dijadikan pedoman dalam mencari tempat tinggal adalah mencari tempat tinggal yang murah, aman dan nyaman.
Apabila dana yang tersedia untuk tempat tinggal ini cukup maka mencari tempat tinggal tidak begitu menjadi masalah. Tinggal mencari tempat yang cocok, sementara harga sewa/kontrak tempat tinggal tidak menjadi masalah.
Ada beberapa pilihan anternatif yang biasanya dilakukan mahasiswa berkaitan dengan masalah tempat tinggal ini, yaitu antara lain : tinggal di daerah yang masih murah, sewa tempat tinggal secara bersama-sama, tinggal di asrama, tinggal di suatu lembaga

STRATEGI KELIMA KIAT PRAKTIS MENGATASI BIAYA HIDUP

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, banyak mahasiswa yang melakukan usaha sampingan selain kuliah yang menghasilkan uang atau sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Imbalan yang didapatkan dari usaha ini tidak perlu mesti uang, tetapi dalam bentuk lain pun tidak jadi masalah.
Usaha yang dilakukan tentu saja harus merupakan usaha yang halal. Dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah tidak terlalu menyita waktu kuliah dan belajar serta hanya memerlukan sedikit modal atau bahkan tanpa modal sama sekali (bagi yang kemampuan dananya terbatas). 
Lain lagi dengan mahasiswa yang berkecukupan namun ingin mandiri dengan wiraswasta, maka modal usaha mungkin tidak terlalu menjadi masalah.
Kunci dari usaha ini adalah jeli dalam melihat setiap peluang. Banyak, misalnya, mahasiswa yang ketika ada kegiatan di kampus mereka tidak malu untuk berjualan minuman dan makanan. Tentu saja
dagangannya laku karena berjualan secara ”jemput bola”.
Ada beberapa usaha sampingan yang biasanya dilakukan mahasiswa, yang tentu saja masih banyak usaha-usaha lain yang dapat dilakukan :

1. Menulis di media masa

Saat ini, media masa baik berupa koran, tabloid atau majalah banyak sekali serta mudah untuk didapatkan, baik di pedesaan, apalagi di perkotaan. Media masa ini ada yang tingkat daerah dan nasional.
Jumlahnya lebih dari 100 untuk seluruh Indonesia. Setiap terbit, media masa ini memerlukan tulisan-tulisan baik berupa artikel, opini, cerita pendek (cerpen), surat pembaca, resensi buku dan sebagainya. 
Bayangkan, untuk satu koran harian (yang terbit setiap hari), berapa ratus tulisan yang mereka butuhkan dalam satu bulan ! Dan biasanya, setiap tulisan yang dimuat diberi honorarium. Untuk koran tingkat lokal biasanya sekali dimuat honornya sekitar Rp.100.000,00 bahkan bisa lebih. Dan untuk koran nasional honornya paling kecil sekitar Rp. 300.000,00-an, bahkan ada yang sampai Rp. 750.000,00 bahkan bisa lebih. 
Jadi, peluangnya banyak dan honornya menggiurkan pula. Tinggal berlatih menulis saja. Kata sebagian penulis senior, biasanya untuk penulis pemula ada rumus 1 : 10, artinya diantara 10 tulisan yang dikirimkan, biasanya ada satu yang dimuat.
Untuk melakukan hal ini, kita tinggal membaca dan mengamati rubrik-rubrik yang ada di suatu koran/tabloid/majalah, lalu mana yang kira-kira kita mampu untuk membuat tulisan. Tulisan tidak hanya berbentuk tulisan ilmiah. Puisi, cerita pendek (cerpen), pengalaman pribadi dan hal-hal lainnya biasanya ada rubrik khusus yang memfasilitasinya.

2. Menyediakan jasa pengetikan

Bagi mahasiswa yang mempunyai kemampuan mengetik cepat bisa memanfaatkannya dengan menjual jasa pengetikan kepada mahasiswa lain. Hal ini bisa dilakukan dengan membuka rental pengetikan sendiri atau hanya mengetik saja. 
Kalau membuka rental sendiri tentu saja memerlukan modal untuk pembelian komputer dan penyediaan tempat. Kalau hanya menyediakan jasa pengetikan saja, tentu romosi yang gratis adalah lewat teman-teman kuliah.
Kalau setiap hari ada yang memanfaatkan jasa kita minimal 2 orang dengan imbalan masing-masing misalnya Rp. 10.000,- maka hal ini sudah lumayan untuk ukuran mahasiswa. Belum lagi kalau seseorang menyuruh  mengetik  kadang-kadang  menanggung  juga  urusan konsumsinya !
dan masih banyak usaha-usaha lainnya yang dapat dilakukan sesuai dengan bakat, kemampuan dan kreatifitas mahasiswa yang bersangkutan.

Selengkapnya :

20 peluang bisnis online yang bisa dikerjakan dirumah

Artikel ini merupakan ringkasan dari buku “ KIAT PRAKTIS MENGATASI BIAYA KULIAH (Dari Biaya SPP, Tempat Tinggal, Buku sampai Biaya Hidup) ” yang sudah tersebar dan bisa didapatkan di toko buku Gramedia, Gunung Agung dan toko buku lainnya di seluruh Indonesia
Buku pertama yang membahas secara praktis kiat untuk mengatasi biaya kuliah. Buku ini penting dibaca oleh para mahasiswa, calon mahasiswa, guru, dosen, orang tua dan semua pihak yang mempunyai perhatian pada dunia pendidikan, khususnya para mahasiswa dan calon mahasiswa yang ingin mandiri dalam kuliah atau mempunyai keterbatasan biaya

Related Post