Kesalahan-kesalahan yang diperbuat dibulan ramadhan

by

helmy

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Hendaknya kita kerjakan ibadah dan amalan yang ada di dalamnya dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan tuntunan yang ada. Kerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya sesuai dengan kemampuan kita.

Kesalahan-kesalahan yang diperbuat dibulan ramadhan

Kita teladani apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Allah berfirman, 
دقل ناک مکل يف لوسر ةوسأ ةنسح 
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS. al Ahzab: 21) 
Jangan sampai meremehkan amalan-amalan yang diperintahkan. Kerjakan sekuat mungkin. Jangan sampai kemalasan menyelimuti diri kita sehingga kita terlewat dari pahala yang begitu luas yang ditawarkan di bulan yang begitu mulia ini. 
Namun sebaliknya, jangan sampai karena “terlalu semangat“ kemudian kita membuat amalan-amalan yang tidak disyariatkan. Amalan yang tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi 
wasallam maka akan tertolak. 
Sebagaimana sabda beliau: 
نم ثدحأ يف انرمأ اذھ ام سیل ھنم وھف در 
“Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan (agama) kami ini yang bukan dari kami, maka dia tertolak.” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718) 
Banyak orang terjatuh pada kesalahan karena minimnya ilmu yang dimiliki. Oleh sebab itu pada kesempatan ini kita ingin memaparkan beberapa kesalahan yang umum dilakukan di bulan Ramadhan. 

Pertama: Bermalasan dan Memperbanyak Tidur di Bulan Ramadhan 

Bulan Ramadhan adalah musim kebaikan, jangan sampai disia-siakan dengan kemalasan dan memperbanyak tidur atau hal-hal yang tidak bermanfaat lainnya. Mari kita teladani kesungguhan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dan juga para salafush shalih dalam beribadah di bulan Ramadhan. 
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam di bulan Ramadhan memperbanyak ibadah baik dari sisi jenis maupun jumlahnya. Beliau memperbanyak bersedekah, berbuat kebaikan, tilawah Al Qur’an, shalat, 
dzikir dan juga i’tikaf di bulan Ramadhan. Bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dan para sahabat juga melakukan beberapa kali jihad (peperangan) di bulan Ramadhan seperti perang Badar dan Fathu Mekah. 

Kedua: Tradisi Selamatan atau Amalan Lain yang Tidak Disyariatkan di 

Bulan Ramadhan Berbahagia dengan kedatangan bulan Ramadhan adalah hal yang baik. Tetapi jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak disyariatkan seperti mengadakan kenduri atau selamatan baik menjelang atau di akhir bulan Ramadhan.
Termasuk juga mengkhususkan ziarah kubur menjelang Ramadhan. Termasuk amalan yang tidak disyariatkan juga adalah melakukan ritual mandi besar (padusan) menjelang Ramadhan. 

Ketiga: Menyegerakan Sahur dan Mengakhirkan Berbuka 

Di antara pentujuk Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam adalah mensegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Jangan sebaliknya. Beliau memberi petunjuk umatnya untuk menyegerakan berbuka. Beliau bersabda, 
لا لازی سانلا ریخب ام اولجع رطفلا 
“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka mensegerakan dalam berbuka.” (HR Bukhari 1957 dan Muslim 1098) 

Keempat: Berlebihan dalam Berbuka dan Hal-Hal Lainnya. 

Puasa melatih kita untuk makan dan minum sesuai dengan kebutuhan. Jangan malah sebaliknya, saat berbuka berlebihan makan dan minum sehingga tidak sesuai dengan tujuan disyariatkannya puasa. 

Kelima: Lalai dari Hikmah Puasa dan Mengotorinya dengan Perkataan dan 

Perbuatan Sia-Sia Puasa tidak sekedar menahan diri dari makan dan minum tetapi hendaknya juga di iringi dengan menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia. Jangan sampai malah mengotori puasa dengan banyak bicara dan melakukan perbuatan yang kotor. 
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, 
نم مل عدی لوق روزلا لمعلاو ،ھب سیلف الله ةجاح يف نأ عدی ھماعط ھبارشو 
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan yang kotor dan berperilaku dengannya maka Allah tidak membutuhkan mereka meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR Bukhari 1903, dari sahabat Abu Hurairah) 

Keenam: Shalat Tarawih dengan Tidak Tuma’ninah 

Bersemangat dan memperbanyak qiyamul lail atau shalat tarawih adalah hal yang sangat baik di bulan Ramadhan. Tetapi jangan sampai seperti sebagian orang yang hanya sekedar memperbanyak rekaat tetapi tidak menjalankan khusyuk dan tuma’ninah. 
Tuma’ninah adalah salah satu rukun shalat, jika tidak terpenuhi maka tidak sah shalatnya. 

Ketujuh: Tradisi Nuzulul Qur’an 

Ramadhan adalah syahrul Qur’an (bulan Al Qur’an) di mana di dalamnya Al-Qur`an diturunkan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dan para salafush shalih juga banyak membaca Al-Qur`an di bulan Ramadhan. Tetapi tidak ada perintah untuk mengadakan perayaan “nuzulul Qur’an”. 
Sebagian orang hanya terjebak sekedar mengadakan perayaan ini atau itu tetapi lalai dari hakekat sebenarnya. Merayakan nuzulul Qur’an tetapi lalai dari membaca, mentadaburi dan juga mengamalkan Al Qur’an. Ini tentu tidak sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. 

Kedelapan: Melalaikan Amalan Setelah Ramadhan Berlalu 

Ramadhan adalah musim kebaikan dan melatih diri kita untuk terbiasa dengan amalan kebaikan baik itu puasa, shalat atau yang lainnya. Jangan sampai seperti sebagian orang yang tidak puasa atau shalat kecuali hanya di bulan Ramadhan saja. 
Ini tentu tidak sesuai dengan yang diharapkan. Jangan sampai kebiasaan baik menjalankan ibadah di bulan Ramadhan hilang begitu saja tanpa bekas. Allah berfirman, 
لاو اونوکت يتلاک تضقن اھلزغ نم دعب ةوق اثاکنأ 
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (Qs. an-Nahl: 92) 
Demikian ini diantara kesalahan yang terjadi di bulan Ramadhan, semoga kita bisa menjauhinya. Amien.

Baca juga : Ibadah sunnah dibulan ramadhan

Related Post