Sejarah Awal Puasa Ramadhan

by

helmy

SEJARAH DISYARIATKANYA PUASA RAMADHAN PERTAMA KALI

Sejarah Awal Puasa Ramadhan

    Puasa berasal dari bahasa Arab yaitu Shaum  (jamaknya Shiyam) yang berarti al-imsak (menahan), sedangkan menurut istilah, puasa itu mempunyai arti menahan makan dan minum serta semua yang membatalkannya dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Berdasarkan definisi dari Syekh Wahbah az-Zuhaili , Puasa sebagai menahan diri dari segala keinginan syahwat, Perut serta faraj (kemaluan) dan dari segala sesuatu yang masuk ke kerongkongan, baik itu berupa makanan, minuman, obat, san semacamnya pada waktu dimulai dari terbitnya fajar hingga matahari tenggelam.

          Masih menurut Syekh az-Zuhaili, Puasa dilakukan oleh seorang Muslim yang beriman kepada Allah SWT, berakal sehat, tidak haid, dan juga tidak nifas serta dilakukan dengan yakin. Adapun pada bulan Ramadhan, setiap Muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah Puasa selama 1bulan penuh. 
Hal ini sudah dijelaskan dalam Al-qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183 :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamuagar kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa

Awal Mula Puasa Ramadhan

       Berdasarkan apa yang ditulis di Ensiklopedia Islam, Perintah puasa Ramadhan sendiri pertama kali turun untuk umat Nabi Muhammad pada tanggal 10 Sya’ban, atau tepatnya satu setengah tahun setelah umat Islam hijrah ke Madinah.
  “Ketika itu Nabi Muhammad SAW baru saja diperintahkam untuk mengalihkan arah kiblat dari Baitulmakdis atau sekarang disebut Jerusalem, ke Ka’bah yang ada di Mekkah Arab Saudi” tulis Ensiklopedia Islam.

     Puasa Ramadhan dimulai pada hari setelah melihat atau menyaksikan bulan diawal bulan tersebut.  Namun jika langit dalam keadaan berawan yang mengakibatkan bulan tidak terlihat atau tidak bisa disaksikan maka bulan Sya’ban disempurnakan menjadi 30 hari. Kewajiban berpuasa Ramadhan ini baru dimulai pada tahun kedua hijrah.

Model Puasa Ramadhan Pertama kali

     Pada awal-awal diperintahkan ibadah puasa Ramadhan, tata cara berpuasa pada awal-awal diwajibkannya berbeda dengan sekarang, seperti larangan untuk makan, minum, dan bersetubuh dengan istri pada malam hari, larangan tidur sebelum berbuka jika itu dilanggar tidak boleh berbuka sampai tiba waktu berbuka lagi. 
Hal itu sesuai dengan hadis riwayat Bukhari yang mengalami serupa yaitu sahabat Qais Sharmah al-Anshary yang pingsan pada siang harinya karena tertidur sebelum berbuka pada hari sebelumnya. Akhirnya, ia harus menahan makan dan minum seharian lagi.
Dalam riwayat lain, masih dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, sahabat Umar bin Khattab juga mengalami demikian. Bahkan, ketika ia tertidur disamping istrinya pada malam harinya sahabat Umar pun mendatangi istrinya lalu menunaikan hajatnya karena tidak kuasa menahan hasratnya. Setelah selesai melakukan hajatnya, Umar pun merasa bersalah pada dirinya mengapa ia tidak kuat untuk menahan keinginannya itu. Ia tidak bisa tidur dua sampai tiga hari, sampai akhirnya ia ceritakan pada Nabi. Atas kejadian tersebut, 
Nabi menjawab dengan firman Allah Q.S. al-Baqarah: 187, sehingga Allah memberikan maaf dengan diperbolehkannya hal itu.

أحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu …,” (Q.S. al-Baqarah: 187).
Para sahabat semakin gembira dengan adanya dispensasi berkurangnya waktu puasa, yakni dihapuskannya puasa pada malam hari setelah berbuka. Maka setelah itu, syariat puasa dan aturan-aturan puasa Ramadhan berlaku seperti yang kita rasakan saat ini. Seperti yang difirmankan oleh Allah Swt., yaitu membatasi waktu berpuasa dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari:

وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ

… Dan, makan serta minumlah sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar …,” (Q.S. al-Baqarah: 187).

Model Puasa Sebelum Kelahiran Nabi Muhammad SAW 

     Persamaan puasa umat islam dengan umat-umat terdahulu adalah dalam hal kewajiban, bukan pada tata caranya. Berikut bentuk puasa sebelum kelahiran Nabi Muhammad saw.

Umat Nasrani dahulu juga pernah diwajibkan puasa Ramadhan, tetapi mereka menambahnya 10 hari hingga akhirnya berjumlah 50 hari. Dikarenaka pada bulan Ramadhan cuacanya sangat panas, waktunya pun diperpendek dan dipindah pada musim semi.

Umat Yahudi pun berpuasa, bahkan puasanya tidak sekadar menahan dari makan dan minum dari sore hari sampai waktu sore lagi. Akan tetapi, mereka melaksanakan sambil berbaring di atas pasir dan debu sambil meratap sedih

Pada masa Jahiliah, penduduk Quraisy Mekah melaksanakan puasa pada bulan Asyura dan Nabi saw melakukannya sebelum ada perintah berpuasa di bulan Ramadhan, namun setelah ada perintah puasa di bulan Ramadhan, Nabi pun berpuasa dan meninggalkan puasa di bulan Asyura.

Itulah sedikit informasi yang bisa kami  berikan untuk mengenai sejarah awalnya Puasa Ramadhan. Semoga bisa menambah wawasan kita dan bisa bermanfaat untuk kita semua. Sungguh dari hikmah sejarah puasa ramadhan itu, kita bisa merasakan kemudahan dari Allah untuk semua hamba-Nya beribadah kepada-Nya sekaligus merupakan kekhususan untuk umat Nabi Muhammad SAW. 

Related Post